Selasa, 17 April 2012

TUGAS PC

TUGAS PENGOLAHAN CITRA

Risya Saumi R(0609u091)

MORFOLOGI CITRA


MORFOLOGI CITRA
Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melaui proses sampling.
Morgologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi sematik.

Operasi morfologi adalah teknik pengolahan citra yang didasarkan pada bentuk segmen region dalam citra. Karena difokuskan pada bentuk objek, maka operasi ini biasanya diterapkan pada cita biner. Biasanya segmen tadi didasarkan pada objek yang menjadi perhatian. Segmentasi dilakukan dengan membedakan antara objek dan latar, antara lain dengan  memanfaatkan operasi pengembangan yang mengubah citra warna dan skala keabuan manjadi citra biner.

Hasil operasi morfologi dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dengan analisis lebih lanjut. Operasi ini antara lain meliputi: pencarian batas/kontur,dilasi, penutupan, pembukaan, pengisian, pelabelan, dan pengerangkaan

1)  Pencarian Batas/Kontur
     Operasi ini digunakan untuk menentukan batas/kontur dari segmen obyek.
2)  Dilasi
     Operasi dilasi dilakukan untuk memperbesar ukuran segmen obyek dengan menambah lapisan di sekeliling obyek.
3)  Erosi
     Operasi erosi adalah kebalikan dari operasi dilasi. Pada operasi ini, ukuran obyek diperkecil dengan mengikis sekeliling obyek.
4)  Penutupan(Closing)
     Operasi penutupan adalah kombinasi antara operasi dilasi dan erosi yang dilakukan secara berurutan. Citra asli didilasi terlebih dahulu, kemudian hasilnya dierosi.
5)  Pembukaan(Openig)
     Operasi pembukaan juga merupakan kombinasi antara operasi erosi dan dilasi yang dilakukan secara berurutan, tetapi citra asli dierosi terlebih dahulu baru kemudian hasilnya didilasi.
6)  Pengisian(Filling)
     Pada operasi ini, citra masukan adalah citra batas/kontur, kemudian dilakukan pengisian sehingga diperoleh segmen obyek yang pejal/solid.
7)  Pengerangkaan(Skeletonization)
   Pengerangkaan adalah suatu proses pengikisan sebuah obyek sebanyak mungkin dengan tetap mempertahankan bentuk umum dari polanya. Dengan kata lain, setalah sebagian besar titik pada obyek tersebut dihilangkan, maka pola dari obyek tersebut harus tetap dapat dikenali. Pola yang tertinggal ini disebut sebagai kerangka (skeleton), di mana sifat-sifatnya adalah:
    a)  Ketipisan : kerangka objek berukuran setipis mungkin (1 atau 2 titik).
    b)  Konektivitas: kerangka dari suatu obyek terhubung satu sama lain sesuai dengan topologi pola aslinya.
    c)  Posisi: letak kerangka berada tepat di tengah obyek.
   d)  Stabilitas: setelah suatu bagian kerangka diperoleh, maka bagian tersebut tidak akan terkikis lagi oleh operasi pengikisan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar